Kamis, Oktober 18, 2012

The Upstairs - Katalika: Pop Seketika?


Kuat godaan untuk segera melabeli Katalika sebagai album The Upstairs yang terlalu ngepop atau kurang berenergi, seperti yang ditulis temen sotoy gw di blognya ini. Ada benarnya, namun sesungguhnya The Upstairs menawarkan sesuatu yang lain: songwriting yang lebih apik, permainan instrumen yang lebih bijak, dan sound production yang lebih mantep. Katalika mungkin versi dewasa dari The Upstairs, tapi bukan sesuatu yang jelek, apalagi membosankan.

Gue akan memereteli album ini lagu per lagu. Dalam mereview album, jarang sekali gue membedahnya dengan detail. Kecuali album itu begitu fenomenal seperti ini dan ini. Nah sekarang, gue rasa Katalika layak mendapat kehormatan itu. (Blehh...sok iyeh banget?) Okeh, kita mulai...

Sekelebat Menghilang
Sebuah single pertama dari Katalika yang berirama dance-rock ceria. Bas dari Pandu dengan sound yang mirip Peter Hook (Joy Division) sesekali menonjol di bagian verse. Amat catchy! Chorus-nya juga asoy, lengkap dengan “wo-o-oo”-nya, dijamin bikin Modern Darlings ber-singalong sambil berdansa ceria, bukan lagi resah. Video klipnya bisa diliat di sini.

Layak Dikenang
Mood awal lagu ini sedikit bergaya dark wave, dengan vokal Jimi yang bernada rendah membaca lirik layaknya berpuisi. Bagian chorus -- masih dengan “woo-o-ooo”-- mengubah mood lagu jadi rock yang menghentak.

Pergi Dikala Mimpi
Somehow, intro lagu berirama pop rock ini mengingatkan gue ama lagu-lagu Netral era Coki. Best part-nya adalah bagian chorus yang sangat indah. Keyboard Krishna di latar menambah syahdu suasana, sementara Jimi benar-benar “bernyanyi”. Oh ya, tentu saja dengan “woo-uwooo” di sana-sini. Co cweet kk...

Menaralara
Lagu favorit gue. Liriknya mantep, (sepertinya) tentang orang yang idealis atau sombong sehingga terasing dan diibaratkan berada di menara sendirian. Musiknya ngerock dengan dosis synthesizer yang cukup dominan. Video klipnya udah beredar sejak lama sebelum album ini rilis, silakan cekidot di sini.

Berbangga Sejenak
Seperti halnya “Layak Dikenang”, ini adalah sebuah nomor pop rock yang co cweet. Di chorus Jimi menyanyi dengan sangat syahdu, diiringi erangan synthesizer Krishna di background. Pastinya, ini salah satu lagu terindah yang pernah dibuat The Upstairs. 

Rona Merah Tembaga
Sebuah nomor yang “nyaris” intrumental. Kenapa nyaris? Karena liriknya tiba-tiba muncul di penghujung lagu. Bagian depan lagu menonjolkan skill bermusik The Upstairs yang makin mumpuni. Gue sangat suka dengan tetabuhan drum Beni di sini, sangat enerjik. Gitarnya Kubil juga memberi soundscape yang menarik.

Selamat Datang Di Tubuh Kami
Berikut penggalan liriknya: 
Natrium Benzoa / Glisterol / Benzaldehida / Amil Asetat / Sakarin / Oh Siklamat / Aspartam / Borax / Formalin / Selamat datang di tubuh kami / Hey nikmati....

Hohohoh...keliatan banget kalo Jimi lagi bersenang-senang mempermainkan sesuatu yang mana darimana kata-kata tersebut. Sangat kreatif! Baru kali ini gw denger lagu dengan lirik yang mengandung “bahan-bahan berbahaya”. Apakah ini menjadi lagu yang beracun? You bet, my friend! Plus, permainan synthesizer Krishna dijamin bikin badan bergoyang. Kalo nggak? Siap-siap barbel melayang...(ups, itu mah Agung Hercules, yak?) 

Percakapan
Versi lebih ciamik dari nomor yang juga ada di album Magnet! Magnet! Harmonisasi vokal lebih ditonjolkan di sini. Durasi yang dibuat lebih panjang panjang (5 menit 38 detik) menunjukkan skill The Upstairs dalam mengaransemen. Good closing song.

Matraman
Versi electro-dance dari hits lawas The Upstairs ini nggak dicantumkan dalam daftar lagu, mungkin karena dimaksudkan sebagai bonus track. Atau mungkin (mungkin ya) juga hint bagi pendengar, bahwa lagu Matraman (versi original) adalah sebagai benchmark The Upstairs dalam membuat lagu-lagu pop ciamik di album ini.

Kesimpulan
Yah, demikianlah review ini dibuat apa adanya tanpa pengaruh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab apalagi zat-zat adiktif yang berbahaya. 

Untuk menyimpulkan, Katalika adalah salah satu album terbaik The Upstairs. Dengan lantang gue berani bilang ini album cukup sempurna dari sisi kreatif dan produksi!!! (ya, dengan tiga pentung) Benar-benar album yang pantas diluncurkan di ulang tahun The Upstairs yang kesebelas. Happy birthday dan terus berkaryah, The Upstairs! MERDEKA!!! 







Tidak ada komentar: