Rabu, Desember 07, 2016

Make America Great Again: Sebuah Tinjauan Estetis



Fenomena terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat memang gak habis-habisnya dibahas. Para jurnalis, terutama yang dari Amerika tiap hari menulis artikel tentang  Trump sambil garuk-garuk kepala, “Kok bisa ya, orang yang gaya bicaranya seperti anak kelas 4 SD ini terpilih jadi presiden gue?”. Sementara golongan pekerja seni — artis-artis Hollywood, musisi, dan lain-lain yang terang-terangan menentang Trump kini mengemas barang-barangnya untuk pindah ke Kanada. Para aktivis turun ke jalan menyuarakan demo anti-Trump sebagai reaksi denial atas kekalahan mereka.

Jumat, April 29, 2016

Iggy Pop “Post Pop Depression” – Rock Depresi dari Padang Pasir


Susah untuk menjadi obyektif menilai album terbaru Iggy Pop ini karena gue udah jatuh cinta ama ini orang. Ibaratnya kalo dia bikin album yang isinya cuma suara kentutnya pun akan gue bilang keren.

Post Pop Depression adalah album kolaborasi Iggy Pop dengan Josh Homme (Queens of the Stone Age), sebagai co-songwriter, produser, dan multi-instrumentalis. Dibantu Dean Fertita (Queens of the Stone Age) juga seorang multi-instrumentalis dan Matt Helders di departemen drum (Arctic Monkeys), makin menambah kredibilitas album ini.