Minggu, April 12, 2009

Superman Is Dead - Angels and the Outsiders


“Angels and the Outsiders” adalah album terbaru dari grup punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID). Gue bukan penggemar berat SID, tapi entah kenapa sulit melawan hasrat untuk memiliki album ini. Jadi deh gue beli album originalnya, bukan nyari downlodan atau mp3 bajakan.

Kesan pertama adalah…wow! Cover album yang cantik sekali! Digarap seperti poster2 film tahun 1960an (atau malah 1920an? I don’t know, u do the research!). Pokoknya klasik banget (lihat inset). Gambar pria yang tampangnya seperti Jerinx sedang membawa kunci inggris sambil ngobrol ama seorang anak. Sementara di bagian bawah ada gambar personil SID bersepeda lowrider. Di bagian dalam, semakin kentara obsesi SID dengan sepeda lowrider. Ada foto personil SID lagi mejeng dengan sepeda lowridernya masing2. Btw, apa sih hubungannya punk dan lowrider? Eco-friendly? That’s so hippie…:)


Oke, cukuplah membahas cover dan fashion yang cuma permukaan. SID kan isinya bukan cuma itu? Well, setidaknya itu yang mereka coba tekankan, walau kadang2 fashion mereka masih overpowered. Heh heh…that’s another story. Anyway busway…kembali ke…musik!

Lagu pertama bertitel “Kuat Kita Bersinar”. Bagaimana? Kacrut abis, sodara-sodara! Musik dan liriknya nggak banget deh. Maksudnya mungkin bikin anthem kayak lagu “England Belongs To Me”-nya Cock Sparrer, tapi trus terang malah bikin eneg. Di akhir lagu semakin parah dengan koor anak2 kecil. Agak terlalu imut buat gue.


Lagu kedua, “Jika Kami Bersama”, langsung bikin gue kecewa dua kali. Intronya plek ketiplek dengan lagu “Good Riddance” punya Green Day, dan secara keseluruhan ga jauh beda dengan track pertama, anthemic blablabla yadayadayada. Bedanya, lagu ini berkolaborasi dengan Shaggy Dog yang membuatnya lebih mirip The Mighty Mighty Bosstones. Apakah SID akan terus menyiksa kuping gue di lagu berikutnya? Agaknya begitu. Lagu “Outsider” adalah anthem yang berisi manifesto tentang “the Outsiders”. Hoaaahhhmmmm…


“Poppies Dog Anthem” adalah lagu keempat. Dari judulnya, pasti ini sebuah anthem juga. Tapi pemirsa, kenapa lagu ini bikin bulu kuduk gue berdiri? KEREEEEEN!!!! Musik dan liriknya bener2 menusuk kalbu dan tanpa sadar gue ikut ber-singalong:
Berandal-berandal Poppies 2
Berandal-berandal yang tak pernah mati

Berandal-berandal Poppies 2

Bukan berandalan sakit hati

Check out juga di bagian verse-nya, yang menurut gue amat sangat keren:

Penuh gaya kaca mata bandit cinta kesepian
Siapa berani mendekat kan pasti disikat

Jeni sudah, Mona juga habis di hotel belakang

Dan cinta kan berakhir di bandar udara

Ternyata SID punya selera humor yang cukup tinggi. Berbeda dengan kelaziman, lagu2 yang kurang kuat mereka taruh di depan, sementara yang keren2 ditempatkan di belakang. Setelah “Poppies Dog Anthem” yang fenomenal, bisa dibilang grafiknya terus naik, menuju puncak kenikmatan!


“Saint Of My Life”, walaupun awalnya mirip lagu Green Day, langsung meledak dengan sempurna di bagian reff. Sangat catchy. Tapi itu belum apa2 dibanding “Night Of The Lonely”, yang progresi chordnya begitu gelap. Kicks you in the ballzz! Reffnya penuh harmoni, sedikit mengingatkan pada Social Distortion. Di background pun ada suara biola yang mendayu. Asoyy…


Lagu2 lain yang perlu di-mention adalah “Punkrock Lowrider”, sebuah anthem punkers bersepeda lowrider krewzing around Kutafornia. Sementara “Luka Indonesia” punya lirik yang menusuk: “Satu nusa satu bangsa, satu nusa saling mangsa”. Dibuka oleh riff gitar rockabilly kemudian melaju dengan beat drum speed punk. Yang cukup mencuri perhatian adalah penggunaan gamelan (di bagian credit ditulis “cengceng”) pada bagian akhir lagu ini.


Kemudian ada “The Days of A Father” yang menyelipkan riff2 metal. Ada pula “Memories of Rose” yang menggunakan horn section. Ditambah suara gitar klasik, jadi kayak denger band Amerika Latin.


Kesimpulan

Ini adalah sebuah album yang cukup inovatif dan menyegarkan dari Superman Is Dead, dengan menampilkan nuansa yang berbeda dalam setiap lagunya. Ada rockabilly, punk (of course), metal, musik tradisional Bali, dll, yang kesemuanya diramu apik menjadi karya klasik yang layak dikoleksi. Wah, jadi pengen punya album2 SID yang lainnya nih…beliin donk??

1 komentar:

Unknown mengatakan...

w sneng bget sid ngluarin album baru...!wat sid jgan pernah berhenti berkarya, sebab karyamu sangat berharga di mata anak muda dan pencinta musik punk rock....sedunia.sukses wat klian....