Tanggal 14 November kemaren, Jakarta kembali bergoncang. Bukan karena gempa, tapi akibat ulah band Post-Punk asal Glasgow: Franz Ferdinand! Mereka tampil memukau sehingga seluruh Ancol berjoget seliar-liarnya. Konon efek goncangan terdengar sampai benua Amerika. Dan beruntung sekali gue bisa hadir sebagai saksi :P.
Franz Ferdinand tampil di Playground Festival 2009, Pantai Carnaval, Ancol. Festival yang mengkhususkan diri pada genre dance music ini juga menampilkan Chicane, Mixhell–beranggotakan Igor Cavalera (ex-Sepultura) dan istri, Peter Hook–bassisnya New Order yang nge-DJ lagu2 New Order dan Joy Division, Agrikulture, C.U.T.S, The Sigit dan banyak sekali DJ2 yang gue ga familiar.
Demi mendapatkan tempat yang layak, gue udah mantengin bagian depan panggung sejak Agrikulture manggung. Mereka cukup menghibur, dengan musisi yang solid dan vokalis yang sebenernya kurang solid, tapi gaya slebornya justru memberi nilai hiburan tersendiri.
Setelah Agrikulture dengan kompornya yang makin meleduk, tampil DJ Remy Irwan. Waduh, kasihan banget nih DJ. Gue ga ngerti apa musiknya yang kurang OK atau menyimpan energi, para penonton ga ada yang bergoyang. Kayaknya sih mereka emang nungguin Franz Ferdinand yang manggung abis DJ ini. Di sela2 permainannya, para kru Franz Ferdinand menyiapkan alat2 band yang cukup unik. Ada drum fiberglass (transparan) punya Paul Thomson, lalu ada synthesizer Moog, dan yang paling menarik 2 buah amplifier segede bagong bertuliskan “Franz Ferdinand” dalam huruf Fraktur, yang sering diasosikan dengan Jerman. Atau dalam hal ini Austria.
Untung saja DJ Remy cuma main setengah jam. Setelah itu, sang MC langsung memperkenalkan performer berikutnya dan mungkin yang terbesar di acara ini, yaitu Franz Ferdinand! Keempat personil itu muncul langsung disambut meriah penonton. Vokalis/gitaris Alex Kopranos yang sedikit berkumis nampak semakin ceking dengan kemeja kotak2 yang dimasukin, senada dengan gitaris Nick McCarthy. Thomson tampil cuek berkaos dan bassis Bob Hardy berkostum gelap adalah satu2 nya anggota yang sedikit gempal. Keempat pria asal Glasgow itu tanpa ba-bi-bu langsung menggebrak dengan lagu “Michael” yang energik. Satu Playground pun bergoyang.
Franz Ferdinand sangat memanjakan penontonnya dengan memainkan nomor2 hits, seperti “Darts of Pleasure”, “Do You Want To”, “Tell Her Tonight”, “This Fire”, “The Dark of The Matinee”, “Turn It On”, “Ulysses”, “No You Girls”, “Can’t Stop Feeling” dan tentu saja “Take Me Out” yang makin beken lewat acara jodoh di TV. Ada juga nomor syahdu “Walk Away” yang merupakan nomor favorit gue dari album “You Could Have It So Much Better”.
Permainan gitar Alex sebenernya ga bersih2 amat, tapi terobati oleh atraksinya yang menghibur. Sesekali ia naik ke atas amplifier atau memainkan gitar di balik kepalanya seperti Jimi Hendrix. Vokalnya pun average aja, masih lebih bagus di rekaman. Nick McCarthy mem-backup dengan kocokan gitarnya yang atraktif. Kadang2 ia beralih peran memainkan synthesizer. Paul Thomson tampil penuh tenaga di balik drumsetnya yang minimalis. Gue cukup terkejut dengan ukuran cymbalnya yang kecil2. Suara snare drumnya mirip sekali dengan di rekaman. Keren! Tapi juaranya tentu saja sang bassis, Bob Hardy, yang tanpa letih mengajak orang berdansa lewat cabikan basnya yang melodius. Dia satu2nya personil yang ga ikutan backing vocal, agaknya supaya bisa konsentrasi main bass yang lumayan ribet.
Para penonton cukup responsif terhadap Franz Ferdinand. Sepanjang lagu mereka berjoget dan bernyanyi. Bola2 pantai raksasa yang digelimpangkan oleh Surya Slims awal2 cukup menyenangkan, tapi lama2 mengganggu juga. Overall, penonton enjoy semua. Termasuk gue, tentunya.
Setelah lewat 1 jam, Franz Ferdinand sok2an mau udahan. Tentu saja ini memancing penonton untuk berteriak “we want more”. Sedikit jeda, personil Franz Ferdinand muncul kembali. “You want more songs?” Alex Kopranos bertanya retorik. Penonton terpaksa menjawab iya daripada hal2 yang tak diinginkan terjadi.
Joget pun berlanjut! Kalo tadi disuguhkan lagu2 hits, di segmen terakhir ini Franz Ferdinand lebih adventurous. 40ft sempet dibawain yang membawa nuansa tenang, kemudian ada “What She Came For” dari album “Tonight”, yang berlirik kocak. Kemudian nomor terakhir adalah “Lucid Dreams”, juga dari album “Tonight”. Namun kali ini, nomor tersebut dibawakan dalam versi super extended. Bagian tengah lagu yang diwarnai oleh sampling dimanfaatkan untuk ngejam. Bahkan kemudian ada sesi perkusi, di mana para personil menggebuk drum, cymbal, drum elektrik, dll. membantu tabuhan Paul Thomson. Dengan sampling yang terus dimainkan, satu persatu personil menghilang sampai tinggal menyisakan Paul yang memukul drumnya seolah robot. Ya, kurang lebih 15 menit barulah kegilaan itu selesai disambut aplaus meriah dari seisi Playground.
Kudos buat penyelenggara yang bisa mendatangkan Franz Ferdinand dan artis2 top lainnya. Event ini pun berjalan aman, tenteram, damai, gemah ripah loh jinawi.
1 komentar:
Playground Festival 2009 gabakal sukses tanpa Franz Ferdinand (y)
Posting Komentar