Senin, September 18, 2006

Album Terbaru Bunga: Hampir Gak Norak


Band yang masih sulit untuk lepas dari bayang-bayang almarhum Galang Rambu Anarki ini mencoba eksis kembali ke dalam industri musik dengan menempatkan Anda, vokalis yang sempat beken lewat single “Tentang Seseorang”, OST “Ada Apa dengan Cinta”. Langkah yang tepat atau usaha bunuh diri? Seperti yang banyak orang tau, image drugs pada Galang cukup kuat sehingga mau gak mau Bunga pun diidentikkan sebagai band yang rebellious. Lantas apakah tepat kalo Toni, vokalis lamanya diganti Anda, yang justru ultra-melankolis?

Pertama kali mendengar album yg diberi titel “3” ini, pendengar langsung dikejutkan oleh irama yg cukup menghentak dari lagu “Hey Bro”. Bahkan mereka yg paling skeptis pun (baca: saya sendiri) akan mengakui kalo ada yg lebih dari Bunga, bukan sekedar band yg pernah disinggahi Galang Rambu Anarki. Vokal Anda terdengar garang, berdistorsi, sehingga muncul keraguan, apakah ini orang sama yg menyanyikan soundtrack “Ada Apa dengan Cinta?”
Lagu berikutnya diberi judul “Norak” yang isi lagunya memang norak bin cemen. Pemberian judul yang “sesuai” ini menunjukkan selera humor yang cukup tinggi dari para personil Bunga. Tapi pada lagu “Hanya Manusia”, saya mulai bingung nih. Ini lagu serius apa guyonan? Isinya sih lebih norak dari lagu “Norak”. Tapi kenapa nggak dikasih titel “Norak Part 2”, atau “Jayus Song?” Ah, kurang konsisten, nih…
Sebenarnya album ini merupakan comeback yang cukup menjanjikan dari Bunga. Para personilnya pun sepertinya mempunyai dasar musik Rock yang cukup kuat. Terlihat dari beberapa track yang “nendang”, seperti “Hey Bro”, “Temperamen”, “Cabut”, “Antara Siang dan Malam”. Terasa unsur-unsur Classic Rock yang dicampur dengan Modern Rock tanpa menjadi terlalu trendi.
Tapi seperti biasa, dengan pertimbangan komersil, untuk merangkul pasar cewek, lagu-lagu cemen—atau meminjam bahasa Bunga: “norak” — lebih mendominasi. Padahal, andaikata Bunga mau sedikit total dalam nge-rock, akan lebih banyak “bro-bro” yang menjadi bersimpati sama mereka. Ketidakjelasan dalam meraih segmen pasar dapat menjadi bumerang, bisa-bisa mereka tidak memperoleh pasar sama sekali. Untuk menyalurkan sisi melankolisnya, Anda sebaiknya tetap menjadi solois saja, mungkin dengan mengisi soundtrack berbagai sinetron ABG.

Tidak ada komentar: