Senin, Januari 12, 2009

Tomorrow People Ensemble Rocks Cafe Au Lait

Nggak ada yang bisa membantah statement bahwa Tomorrow People Ensemble (TPE) adalah band paling berbakat se-Indonesia. Kalo yang paling terkenal? Itu lain cerita. Apalagi dibandingkan dengan Peterpan, ST12 atau (here goes)...Kangen Band. TPE ga ada apa-apanya sama mereka dalam hal popularitas. Setidaknya itu anggapan gue sebelum nonton konser TPE di Cafe Au Lait Cikini hari Jumat, 9 Januari 2009. Woooow, begitu nyampe ternyata ratusan penonton udah membludak. Kali ini TPE benar-benar seperti rockstar.

Cafe Au Lait yang ukurannya cuma seuprit itu kayak mau meledak karena gak kuat nampung penonton yang meluber ampe ke Jalan Cikini Raya. Konser pertama TPE setelah hampir 3 tahun vakum ini emang cukup meriah. Terlihat di antara penonton beberapa musisiJazz, seperti Indra Aziz, terus orang-orang dari Warta Jazz, dan ga ketinggalan dari kalangan artis muda berbakat: personil band Alexa, White Shoes and the Couples Company, Rekti dari The Sigit, Bemby Gusti dari Sore, dan orang-orang keren dan beken lainnya yang gue ga kenal. (Berarti kurang beken, donk?). Oya, di sana ga sengaja ketemu temen kantor, yaitu Redy dan bininya. Gue sendiri dateng bareng bassis (additional) gue, Fiki. Bonni, vokalis band gue, Bonni cs - menyusul dengan rekannya, artis rap bernama Yari. Kosan mereka emang cuma beberapa blok dari Cafe Au Lait. (Penting ga sih??).

Pukul 21.00, Nikita Dompas sang gitaris mengeluarkan "sabetan maut-nya menandakan pertunjukan telah dimulai. Indra Perkasa (double bass), Adra Karim (Keyboards), dan Elfa Zulham (drums) ikut nyemplung ke alam "nge-jam" tanpa ragu-ragu. Karena emang band ngejam, jadi wajar aja kalo komposisi lagunya panjang-panjang. Tetep menarik bagi gue karena permainan setiap personil sangat variatif. Apalagi live begini, bisa ngeliat aksi mereka berimprovisasi dengan liar. Ini baru Rockin' Jazz!



Baru kira-kira 2 lagu, Bonni dan Yari yang dari awal udah resah (mungkin karena ga dapet tempat duduk ditambah musiknya yang cukup "berat"), akhirnya memutuskan untuk pulang. Ok, goodbye to you! Gue dan Fiki akhirnya dapet tempat duduk di belakang bareng Redy dan bininya. Gue menikmati tiap detik dari suguhan kelas atas ini. Suasana Cafe Au Lait yang "jadoel punya" ini pun sesuai dengan musik TPE yang modern tapi gak melupakan masa lalu. TPE tampil total malam itu, membayar "dosa" atas nihilnya pentas musik berkualitas selama mereka vakum.

Pukul 11 temen gue Fiki ngajak cabut. Ya udah, kita akhirnya permisi dari Cafe Au Lait. Kebetulan Redy juga mau udahan. Sayang juga sih ga ngeliat sampe abis, karena kabarnya di akhir acara mereka ngebawain theme song Mario Bros. Well bagaimanapun, puas juga nonton mereka selama hampir dua jam. Setidaknya cukuplah buat mengobati kerinduan. Tapi tetep..gue ga sabar nungguin album yang katanya lagi digarap. Good luck guys, keep rockin'! Kelian adalah antitesis dari industri musik Indonesia yang makin monoton.

Check out their performance at You Tube (diambil oleh Indra Aziz):





 

www.myspace.com/tpensemble

Tidak ada komentar: