Peringatan: kalau otak anda gak punya toleransi yang tinggi terhadap jalur cerita nihilistik yang menguji kewarasan anda, jangan dekati film ini. Sama seperti The Shawshank Redemption, The Mist dibuat berdasarkan novel Stephen King dan disutradarai Frank Darabont. Apakah kolaborasi dua orang hebat itu mampu menghasilkan sebuah masterpiece lagi? Yap, masterpiece yang luar biasa aneh. Gue ga bilang bagus ya, tapi aneh.
Cerita bermula ketika di sebuah kota kecil di Amerika, tiba-tiba tertutup kabut misterius. Di balik kabut itu ada sekumpulan makhluk-makhluk aneh yang membunuh orang-orang yang cukup sial untuk masuk ke dalamnya. Sebagian penduduk kota yang sedang berbelanja di supermarket terperangkap dan kemudian mengurung diri di dalam untuk berlindung dari teror makhluk-makhluk kabut tersebut.
Mulailah pertarungan karakter di dalam supermarket itu. Adu pengaruh terjadi antara politisi, redneck, biker, pegawai toko, sampai penceramah agama dadakan. Masing-masing menghadapi masalah dengan caranya sendiri. Apakah mereka akhirnya selamat atau mati? Silakan tonton sendiri! Endingnya benar-benar sulit dipercaya dan kabarnya sih sengaja dibuat berbeda dari versi novelnya. Dua orang teman gue yang nonton bareng, memaki-maki akhir cerita yang menurut mereka keterlaluan. Gue sendiri terkejut sampai mulut gue terganga-nganga cukup lama. Pantesan di poster filmya ada tulisan "One of the most shocking movie endings ever!". Setujuh! Kalo perlu sedelapan, sesembilan, sesepuluh!
The Mist memang sarat dengan keganjilan. Alurnya lambat dan castingnya (terutama untuk peran tentara) kurang sesuai. Tingkat kesadisannya pun cukup tinggi, jadi siapkan diri anda untuk melihat banyak darah. Tapi bukan darah saja yang akan membuat anda merinding, yang lebih menakutkan lagi adalah film ini menyerang sisi mental anda. Dan ini yang menyebabkan anda masih terbayang-bayang ceritanya bahkan setelah berhari-hari meninggalkan gedung bioskop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar