Rabu, Agustus 22, 2007

Cicak-Man...Ck, ck, ck!

Kontradiksi dengan pernyataan gw di blog sebelumnya, kali ini gw mau memberi nasihat: Jangan berharap terlalu rendah! Kecuali anda ingin merasakan malu yang amat dahsyat.


Sebelumnya gw harus meminta maaf kepada publik Malaysia karena selama ini gw berprasangka bahwa apapun yang dibuat Malaysia berselera rendah a.k.a kampungan. Bahwa satu-satunya produk terbaik mereka cuma lagu Isabella dari grup musik Search.

Begitu pula halnya sewaktu gw mendengar dari seorang teman bahwa di Malaysia sedang gandrung film Cicak-Man. Dengan kurangajarnya, gw langsung ngetawain. Alangkah noraknya! Gw langsung membayangkan kalo film ini tiruan buruk dari Gundala, atau Rama, film superhero Indonesia jaman dulu. Tapi tetep gw merasa penasaran, karena pada dasarnya gw tertarik dengan hal-hal yang norak. Ha!

Pucuk dicinta ulam tiba. Sewaktu jalan-jalan di Ambassador, gw ga sengaja nemuin DVD dengan judul “Lizard Man”. Melihat dari penampakannya, gw berkeyakinan DVD ini tak lain dan tak bukan adalah “Cicak-Man” yang pernah diceritakan temen gw. Maka setelah mengetes seperlunya, gw langsung bungkus bawa pulang.

Sebelum nonton, gw udah siap-siap dengan segala kegaringan film ini. Paling lawakannya ga lucu, efeknya norak, begitu pikiran gw. Tapi apa yang disangka tai ternyata coklat….yang sangat lezat! Film ini sarat dengan adegan yang lucu dengan akting yang prima (salut buat pemeran Cicak-Man/Hairie, Syaiful Apek). Gw tertawa terbahak-bahak karena benar-benar lucu, bukan menghina seperti halnya nonton film horor Indonesia. Special efeknya – walaupun belum bisa dibilang spektakuler – sama sekali nggak mengecewakan.

Film Cicak-Man bersetting di kota khayalan Metrofulus. Sang pahlawan yang bernama Hairie adalah seorang ilmuwan yang bekerja di perusahaan milik Professor Klon (Aznil Nawawi). Dari sebuah ketidaksengajaan yang sangat absurd (lo harus liat sendiri) Hairie berubah jadi superhero yang mempunyai kekuatan seekor Cicak! Ia bisa menempel di dinding seperti halnya Spider-Man. (Setelah dipikir-pikir yang paling pantas menempel di dinding emang Cicak-Man, bukannya Spider-Man. Buktinya ada lagu “Cicak-cicak di dinding”, bukannya “Laba-laba di dinding”). Cicak-Man pada akhirnya harus berhadapan dengan Prof.Klon dan antek-anteknya.

Film ini murni parodi. Ia adalah gabungan Spider-Man, Batman, The Matrix dan entah apa lagi. Semua dibalut dalam humor ala Melayu yang amat sangat lucu. Film ini emang nggak mempunyai kandungan yang terlalu dalam, tetapi sebagai film hiburan yang mengalir dengan alami ia telah menjadi sebuah masterpiece. Superb, well done, 2 thumbs up, or should I say…ck,ck,ck!


2 komentar:

Widya mengatakan...

hoahahaha... another sampah movie nih kayaknya (sampah in good way lho maksudnya =] ) selera gw banget.. pelem2 aneh ga jelas najis.. hahaaaa..

ntar gw cari di ambassador!! cicakman ya! (crap, dari judulnya aja udah nyampah man! hahahahahaaa)

ohya slm kenal btw, gw liat elo dari sallika. ;]

nice blog you have here. love it.

Punkdhut mengatakan...

Thanks...Good luck...selamat menongton!