Senin, Juni 05, 2006

Sex & Violence: Konser Exploited & Adu Domba di Bandung

Sex adalah hal yang biasa diasosiasikan dg kota Bandung. Tapi Violence? Mungkin cuma segelintir orang yang ngeh dengan budaya ini. Gw yg sempet tinggal 6 tahun di Bandung pun baru tahu setelah menyaksikan olahraga Adu Domba di Babakan Siliwangi, Bandung. Tp sebelum lebih jauh ke sana, ada baiknya kita awali tulisan ini dengan laporan konser The Exploited di Stadion Persib, yang juga terkenal dengan lagu 'Sex & Violence'.

The Exploited, band Punk Rock legendaris, setelah 26 tahun berdiri, setelah Wattie Buchan, sang vokalis berusia setengah abad, setelah badannya melar, setelah mohawknya diturunkan, baru berkesempatan konser di Bandung tanggal 3 Juni 2006 kemaren. Banyak yang gak percaya dengan kedatangan band ini, yang biasanya cuma ada di kaos2, graffiti2, dan media2 penyaluran ekspresi lainnya. Kenapa sulit dipercaya? Pertama adalah karena band ini SANGAT LEGENDARIS dan yang kedua adalah karena hampir nggak ada publikasi/liputan untuk acara ini.

Gw sendiri mendapat info melalui milis Deathrockstar dan www.the-exploited.net dimana tertulis jadwal tour Exploited di Bandung, Malang, Bali dan Jakarta. Tapi berhubung di Jakarta belum ada kepastian jadwal, gw bela-belain pergi ke Bandung sekalian reuni dengan kota itu dan temans2 di sana.

Jalan menuju konser Exploited ternyata harus melalui rintangan yang cukup berat. Waktu mau ngambil tiket konser ke tempat adek gw, motor yg gw tumpangi bareng sobat gw, Adit, mengalami putus kopling. Jadilah kita menepi di bengkel motor terdekat. Kelihatannya masalah yg cukup simple, mengingat Adit udah terbiasa mengutak-atik motor (doi punya bengkel motor). Ternyata eh ternyata, ga semudah itu. Ada deh tu 2 jam lebih kita berkutat dengan kabel kopling dan oli yang belepetan dimana-mana. Sementara Bonni, temen gw satu lagi menunggu dengan cemas di kosan.

Karena kelamaan, adek gw akhirnya duluan pergi ke Stadion Persib, tempat konser Exploited diadakan. Kita pun janjian ketemu di lokasi. Untuk mengejar waktu, gw, Adit, dan Bonni naik taksi yang minta tarif yg 'gila', yaitu Rp 25.ooo perak dari Cihampelas ke Stadion Persib di Jl. Ahmad Yani. Karena udah males nawar, kita setuju aja. Yang penting cepet dan ga ketinggalan Exploited! Dasar anjing pemeras!

Di tengah perjalanan adek gw sms kalo band Jeruji lagi main dan habis itu giliran Exploited. Mampus! Jadilah kita tambah panik dan meminta sopir taksi memacu mobilnya lebih kencuang. Setelah salip kanan kiri, akhirnya taksi tiba di lokasi. Di luar stadion terlihat anak2 punk dengan rambut ala 'kuda lumping' nongkrong layaknya lagi kemah (Jambore Punk). Ada yg main gitar, nyanyi, ato sekedar bengong kyk bagong.

Gw pun langsung menghampiri adek gw yang udah standby di pintu masuk bwat ngasihin tiket. Setelah dapet, kita langsung masuk ke dalam arena untuk melihat...THE EXPLOITED!!!....ANJIIINGGG.....!!! Alhamdulillah, mereka blom naik panggung. Yang ada baru 2 orang MC yg meracau ga jelas sambil membangkitkan emosi massa. Kayaknya Exploited blom tiba di lokasi (kata temen gw sih mereka mabok2an dulu). Entah apa yg sebenernya terjadi, yg jelas kita lega aja karena blom ketinggalan apa2. Bodo lah gak nonton band pembukanya, kyk Turtles Jr, Jeruji, Authority, Cukimai, dan Nudist Island. No offense, tapi buat apa ngeliat band2 peniru itu kalo bisa ngeliat aslinya, biang Punk Rock sedunia, The EXPLOITED!!!...ANJIIINGG...!!

Ada kali 30 menitan kita dengerin 2 Mc brengsek itu ngomong ga jelas sampai akhirnya naiklah Exploited ke atas panggung!! Anjrooootsssss....! Drummer, gitaris, dan sang bassis Exploited langsung mengisi panggung sambil nge-set alat. Katanya sih sekalian cek sound krn tadi blon sempet. Drummernya botak, katanya sih anggota lama juga. Gitarisnya masih muda, berpakaian ala skater, make celana pendek. Bassisnya gondrong digimbal, gayanya seperti anak metal. Kata MC dia anggota yg paling muda, kelahiran taon 1980-an. Terlihat juga salah seorang kru membawa satu buah cooler yg berisi bir Corona, favoritnya Exploited (Katanya ga doyan Bir bintang...hehe...).

Setelah semua instrumen siap, tiba-tiba muncullah sang frontman, anggota asli Exploited dari awal berdiri, yaitu Wattie Buchan! Badannya terlihat gempal dengan mohawk yang digimbal (tidak diberdirikan) berwarna merah menyala. Lalu mengalirlah lagu2 Exploited dengan intensitas tinggi! Melegakan juga, karena mereka lebih banyak membawakan nomor2 lawasnya seperti Alternative, Dead Cities, Fuck the USA, Troops of Tomorrow, Sex & Violence, Beat the Bastards, dlsb, ketimbang lagu2 baru dari album tahun 2002, Fuck The System, yg gw blom pernah dengerin.

Sepanjang konser gw neriakin lirik2 lagu Exploted yg gw apal. Cuma sepenggal2, karena gw ga pernah punya lirik Exploited, kecuali dari album Beat The Bastards, satu2nya album yg rilis di Indonesia. Ada seh CD Troops of Tomorrow, tp itu pun gak ada lyric sheet-nya. Sedangkan lagu2 lainnya gw dengerin dari kaset bajakan jaman baheula. Anak-anak Punk bermohawk yg hadir jg kyknya gak gitu familiar dg lagu2 Exploited. Sepertinya mereka cuma mengadopsi gaya berdandan Exploited daripada memperhatikan lagu-lagunya. Bunch of posers...

Band The Exploited sendiri bermain sangat apik. Soal sound, sebenernya sih bisa lebih nendang lagi, tp ga papalah mengingat mereka gak punya waktu checksound yg memadai. Gitarisnya memainkan melodi seperti Big John, gitaris pertama Exploited dengan gaya 'ngasal': cepat dan dibikin fals di sana-sini. Bassisnya yg berperawakan seperti anak metal, menggerinda bassnya dengan garang. Sound-nya memberi kesan penuh pada musik Exploited yg relatif simple.

Sebelum lagu 'Fuck The USA' dibawakan, Wattie berteriak: 'Fuck George Bush!', 'Greenday is a wanker!'. Hmm...poin pertama gw sangat setuju. Tp Greenday's a wanker? Masa seeh....Selidik punya selidik, ternyata anaknya Wattie tuh nge-fans sama Greenday, bukan band bokapnya sendiri. Tercatat Wattie juga pernah berkata 'Billie joe armstrong is a short arsed fucking cunt'. Hehe...dasar Wattie...semuanya dicelain.

Walaupun musik Exploited cukup provokatif, tp hawa yg tercipta di Stadion Persib berasa adem. Para penonton tetap bersemangat utk moshing, teriak2, dsb, tp ga sampai bikin rusuh. Mungkin karena yg dateng kebanyakan 'Punk2 insaf', kali ya....udah pada tua geto. Gw sempat melihat Pam, pentolan band punk Anarkis Bandung, 'Runtah' sedang nyantai di tribun. Kemudian ada Mulki dari Seriueus Band di ruang monitor, truz ada bule tua yg joged2 sendirian dg tampang sendu. Sepertinya mereka semua dateng murni untuk nyari hiburan, bukan bikin kerusuhan.

Setelah Exploited memainkan kira-kira 3 lagu, pintu masuk tiba2 dibuka gratis buat para Punkers yg dari siang nongkrong di depan stadion. Punk2 gembel itu berjumlah cukup banyak dan bikin gw agak khawatir bakal merusak suasana udah asyik. Tp untunglah mereka berlaku tertib mengikuti konser dg damai...piss lah....

Waktu menjelang Maghrib ketika sekonyong2 Wattie berteriak, "This is our last song!" Maka meluncurlah lagu 'Sex & Violence', yg liriknya cuma 'sex & violence' trus...diulang2. Lagu yg cukup datar buat pamungkas. Pas lagu itu selesai, berkumandanglah adzan Maghrib. Walau para penonton pada teriak 'we want more' berulang2, Exploited tetep cuek dan ga ada tanda2 mereka akan melakukan 'encore'. Panitia jg udah bilang sebelumnya kalo show berakhir pas Maghrib krn Exploited akan langsung terbang ke Bali dan lampu stadion pun emang ga disediain.

So, dengan lagu 'Sex & Violence' yg masih terngiang di telinga dan diiringi rintik2 hujan, para penonton segera hengkang dari Stadion Persib yang mencatat sejarah baru krn telah disinggahi oleh band Punk legendaris, Exploited. Great show, nice crowd, hell of a Punk Rock!

Esok paginya, gw dan Bonni cooling down dulu dari Punk Rock2-an dan memutuskan untuk lari pagi di Sasana Budaya Ganesha. Hmm...tepatnya cuci mata sambil ngeliat orang lari pagi, sih. Atau lebih tepatnya lagi cuci mata sambil ngeliat cewe2 seksi lari pagi dengan busana minim...hahaha...

Capek 'berolah mata', Ibenk, temennya Bonni, ngajakin kita buat melihat olahraga yg sedikit berbeda, yaitu Adu Domba di Babakan Siliwangi. Ada aroma 'Sex & Violence', Bonni menambahkan. Penasaran juga gw, ingin melihat sisi lain budaya Sunda yg sedikit 'liar'.

Arena peraduan (domba) di Babakan Siliwangi ini mengingatkan gw sama Collosseum di Italia dimana gladiator mempertaruhkan nyawanya demi sebuah kehormatan (hoeeek...). Atau seperti arena matador di Spanyol, cuma dengan ukuran yg lebih kecil dan lebih kotor...haha...

Ternyata cukup banyak peminat olahraga ini. Bapak, Ibu, teteh, bibi, a'a, semuanya berkumpul di sana. Ada juga gamelan Sunda dengan sindennya yg menyanyikan lagu2 Sunda, tentunya. Di pinggir arena terlihat domba2 aduan yg cukup beringas. Badannya atletis dengan tanduk yg siap menanduk lawan2nya. Juga anda, kalo berdiri terlalu dekat...

Sekedar catatan, adu domba ini sepenuhnya legal krn nggak ada unsur taruhan. Nggak ada yg menang & yg kalah dalam pertandingan ini, benar2 murni olahraga buat para domba. Aturannya, dua ekor domba saling menanduk sebanyak 20 kali dalam 1 ronde. Pertandingan terdiri dari 2 ronde. Tapi apabila ada domba yg cedera, atau krn alasan lain, pertandingan bisa diberhentikan saat itu juga.

Pertama kali ngeliat domba2 itu diadu cukup bikin gw deg-degan. Kasihan aja , apalagi kalo ampe berdarah2. Untungnya ga ada yg cedera serius. Paling cuma puyeng aja, dan pertandingan langsung dihentikan. Tapi tetep, ngeliat kepala domba2 saling beradu cukup bikin pusing. Gw langsung teringat buat bikin iklan obat sakit kepala. Tuh kan? jadi ada inspirasi...

Benturan terkeras terjadi apabila 2 ekor domba mengambil ancang2 yg cukup jauh. Kalo udah begini, penonton berorak-sorak krn tau mereka akan mendapat suguhan yg seru! Dueng...!!! Kelieng2 dah....domba dan para penonton. Arena pun meriah kyk nonton wrestling di Amrik.

Apakah pertandingan ini cukup mendidik bwat keluarga, terutama anak2, mengingat banyak dari mereka yg menonton adu domba ini? Aroma kekerasan memang ada...tp moral yg sesungguhnya bisa diambil adalah: Cukup domba aja yg diadu, jangan manusia...hehe...














3 komentar:

Sallika mengatakan...

wah seru jg ya pengalamannya.. apalagi yang adu domba, berhubung gw ga akrab ma d exploited gt =P sadis jg ya domba diadu2 gt, mending disembeleh aja pas idul adha hehe.. tp bagaimana pun jg prancis tetap jayaaa! hehe ga nyambung!xD

Punkdhut mengatakan...

HAHA.....no way! Argentina rulesss!

Budi Sutomo, S.Pd mengatakan...

Metallllllllllllllllllllllllllll.........................